Air merupakan sumber kehidupan dari makhluk hidup. Namun, aktivitas manusia seringkali memberikan dampak buruk bagi lingkungan, terutama pada kondisi air. Mulai dari limbah rumah tangga yang tidak diolah terlebih dahulu, pembuangan sampah di sungai, penggunaan pupuk, sampai ke pembuangan limbah industri yang sembarangan dapat mengganggu kualitas air sehingga membahayakan ekosistem yang ada di dalamnya, maupun bagi pengguna air itu sendiri.
Kemudian, kita pasti bertanya-tanya tentang bagaimana standar baku kualitas air?
Kualitas air ditinjau berdasarkan sifat kimia, sifat fisika, maupun sifat biologinya
- Sifat Fisika
- Jernih
- Tak berbau dan tak berasa
- Jumlah padatan terapung tidak melebihi 1000 mg/L
- Memiliki suhu +- 27 derajat Celcius
- Tak berwarna
- Sifat Kimia
- Memiliki pH di sekitar 7
- Kandungan bahan kimia organik tidak melebihi batas
- Tidak mengandung ion logam berbahaya
- Tingkat kesadahan air harus normal, ion yang menyebabkan air sadah adalah Ca2+ dan Mg2+
- Sifat Biologi
- Tidak mengandung organisme patogen (golongaan bakteri, protozoaa, dan virus penyebab penyakit)
- Tidak mengandung organisme nonpatogen karena dapat menyebabkan bau dan rasa yang tidak enak.
Oleh karena itu, dilakukan praktikum sederhana penjernihan air dengan air sampel yang digunakan adalah air pengairan sawah. Hal ini dikarenakan, menurut Pratiwi (2020), pencemaran air juga disebabkan oleh penggunaan pupuk yang mengandung logam. Penjernihan dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana seperti arang, kapas, sabut kelapa, pasir, dan batu.
Komentar
Posting Komentar